BIDIKNEWS – Mangkraknya proyek saluran drainase Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang ( DPTUR ) Kabupaten Bandung di Jalan Raya Rancaekek-Majalaya menuai sorotan.
Proyek Drainase yang ada di wilayah RW 09 dan RW 22 Desa Rancaekek wetan dikerjakan pada awal Maret 2025 lalu dengan melakukan pembongkaran saluran air. Namun sampai saat ini terhenti.
Salah seorang warga RW 09 Iwan Sopian mengaku, proyek tersebut minim tanda peringatan untuk pengguna jalan agar berhati-hati.
BACA JUGA: Pemkot Bandung Perintahkan Aparat Kewilayahan Cek Drainase
‘’Akibatnya, beberapa hari lalu sudah ada dua orang warga yang terjatuh ke dalam saluran drainase yang sedang diperbaiki itu,’’ ujar Sopian dikutip, Kamis, (18/06/2025).
Untuk menujang aktivitas, warga secara swadaya membangun jembatan sementara dari kayu. Namun sangat riskan karena dari sisi keamanan sangat tidak layak.
Dampak lain dari proyek drainase tersebut adalah terganggunya aktivitas ekonomi. Sebab, banyak warga yang membuka usaha jadi terganggu dan mengalami penurunan omset.
BACA JUGA: Pekerjaan Normalisasi Saluran Drainase di Kabupaten Bandung Lambat!
‘’Disepanjang jalan itu ada pulhan warga yang membukan usaha, gara-gara ada proyek drainase yang gak jelas penyelesaiannya malam menelan kerugian,’’ujarnya.
Iwan Sopian mengaku, usaha bengkel yang digeluti belasan tahun malah terganggu. Motor milik konsumen yang mau servis tidak bisa parkir.
Belum lagi para petani yang akan mengangkut hasil panen, jadi mengalami kesulitan karena akses jalan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.
BACA JUGA: Proyek Jalan Beton Cijapati – Panenjoan Senilai Rp 19,5 Miliar Sarat dengan Masalah
Sementara itu, Salah satu tokoh masyarakat setempat Didin Sahidin mengatakan, lokasi proyek saluran drainase diperkirakan memiliki panjang 400 meter.