Iskandar mengatakan, kebaradaan baju bekas ini dikalangan generasi muda sedang mengalami trending dan lebih dikenal dengan istilah thrift (penghematan).
Di Pasar Cimol biasanya banyak ditawarkan baju bekas, Jaket preloved dengan harga terjangkau dan berbagai kondisi.
BACA JUGA: Program 3 Juta Rumah Rakyat akan Dibangun di Lahan Koruptor
Untuk Jaket misalnya dengan merek terkenal dan kondisi masih sangat layak pakai ditawarkan dengan harga Rp 100.000 sampai dengan Rp 200.000
‘’Jadi kalau harga sebenarnya tergantung dari kondisi, yang murah mulai dari Rp 10 ribu, Rp 100 ribu untuk 3 pcs, hingga serba Rp 35 ribu juga ada,’’ ujarnya.
Iskandar menuturkan, penjualan barang Preloved sampai saat ini masih lancar. Barang Preloved yang ditawakan biasanya dalam bentuk karungan atau biasanya disebut bal-balan.
BACA JUGA: iPhone 16e Diprediksi Kalah Bersaing di Pasaran?
Dari satu karung barang biasanya isinya satu jenis barang dengan kualitas bermacam-macam. Sehingga, nantinya harus ada penyortiran berdasarkan kondisinya.
‘’Jadi misalnya dari satu karung biasanya ada saja ditemukan barang yang kondisinya masih sangat bagus dan seperti baru, kemudian jika barang itu bermerek maka bisa dijual dengan harga mahal,’’ ujar Iskandar.
Menurutnya, dari setiap karung, biasanya memiliki satu jenis, selain baju dan celana, barang Preloved Import yang dijual dalam bentuk karungan adalah sepatu, celana, tas wanita, topi dan lainnya.
‘’Jadi sekarang Alhamdullillah untuk penjualan baju di Cimol ini masih bertahan, meski sempat ada pelarangan dari Kementerian Perdagangan,’’ pungkas Iskandar. (edt).