Menurutnya, pembakaran sampah tidak sempurna biasanya terjadi pada skala kecil dengan suhu yang kurang dari standar.
BACA JUGA: Kuasa Hukum 4 Tersangka Kasus Dana Hibah Kwarcab Pramuka Kota Bandung Siapkan Perlawanan!
‘’Ini yang dapat memicu munculnya dioksin dan furan,’’ kata dia.
Untuk itu, Hanif merasa khawatir jika menggunakan sistem incinerator ecara bebas tanpa ada pengawasan maka dalam jangka panjang akan sangat membahayakan.
Dioksin dan furan memiliki ukuran mili mikron dan tidak bisa menyaringnya dengan cara apapun. Meski sudah menggunakan masker.
‘’Kedua zat ini bisa bertahan lama dan umurnya sangat panjang, sampai 20 tahun,” ujar Hanif.
Untuk itu, pembakaran sampah dengan skala kecil sudah ada pelarangan dan aturan baru ini sudah beredar untuk pemerintahan daerah.
BACA JUGA: Proyek Jembatan Desa Bumisari, Cikidang Sukabumi Tidak Transparan!
Hanif menegaskan akan melakukan pengawasan terhadap penggunaan sistem incinerator pihak-pihak lain dan harus segera menghentikannya.
“Kami sudah tidak perkenankan incinerator skala kecil karena suatu saat bisa mengkapitalisasikan, mendokumentasikan, kemudian menjualnya ke dunia internasional,” pungkas Hanif. (edt).