BIDIKNEWS – Kawasan lembang terkenal dengan peternakan sapi perah. Namun dalam pengelolaan limbah kotoran hewan masih sangat minim.
Banyak dari kalangangan peternak membiarkan kotoran tanpa melakukan pengelolaan dengan baik.
Akibatnya, kotoran dari ternak sapi perah itu, mencemari air sungai. Bahkan berdampak pada timbulnya penyakit.
BACA JUGA: Pabrik Bolu Coy milik PT Sunlight Food Indonesia Kepergok Buang Limbah Tanpa Pengelolaan!
‘’Kotoran sapi menimbuilkan bau tak sedap, dan bisa mencemari air sungai,’’ ujar Ari salah seorang warga yang memanfaatkan kotoran sapi untuk budidaya Cacing.
Ari mengatakan, kotoran sapi yang berasal dari peternak, sebetulnya masih bisa bermanfaat. Selain bisa untuk pupuk organik. Bisa juga untuk budidaya Cacing.
Warga Kampung Areng, Desa Cibodas, Kecamatan Lembang itu mengaku, sejak 2016 sudah memanfaatkan limbah ternak untuk budidaya cacing.
BACA JUGA: 7 Satwa Mati jadi Korban Dualisme Kepengurusan Bandung Zoo!
Menurut Ari, kotoran ternak sangat baik sebagai media budidaya Cacing, sehingga tidak ada lagi limbah kotoran yang terbuang sia-sia.
‘’Semua bisa memiliki manfaat dan menjadi sumber pendapatan buat saya,’’ ujar Ari.
Cara Budidaya Cacing
Untuk melakukan budidaya cacing ari menjelaskan, tidak membutuhkan tempat luas. Cukup 2×14 meter dengan membuat wadah dari kayu bekas.
BACA JUGA: Aplikasi Penghasil Uang EV Global Apakah Scam atau Investasi Bodong?
Untuk budidaya cacing ini ada dua jenis. Pertama jenis Lumbricus rubellus. Jenis cacing ini memiliki banyak manfaat. Khususnya untuk obat herbal dan kosmetik.
Selain itu, jenis cacing lainnya adalah African Night Crawler (ANC). Jenis ini bisasanya untuk pakan ikan dan unggas.
Untuk menghasilkan cacing, Ari mengaku bisa memanennya tiap tiga bulan sekali. Untuk mengurusnya juga sangat mudah dan tidak memerlukan obat-obatan khusus.