Penurunan ekspor ini, erat kaitannya dengan situasi geopolitik yang sampai saat ini masih belum stabil. Di mana situasi perang jadi penyebab jalur perdagangan internasional terhambat.
Selain itu, perubahan gaya hidup masyarakat juga mempengaruhi permintaan barang yang sekarang banyak ditawarkan melalui penjualan online dengan harga sangat murah.
BACA JUGA: Debat Publik Dadang dan Sahrul Seru dan Panas, Sektor wisata jadi Pembahasan!
Situasi seperti ini, diperparah dari ketidak siapan menejemen perusahaan yang terlambat melakukan antisipasi. Sehinga menyebabkan banyak industri terpuruk.
Meski begitu, bagi pekerja yang terkena PHK, pemprov Jabar akan melakukan pembinaan dan pengawasan kepada perusahaan dan pekerja.
‘’Hal ini dilakukan agar hak-hak pekerja dapat diberikan dan bisa membangun usaha kembali,’’ujar Firman.
BACA JUGA: Ini Dia Faktor Penyebab Ahmad Syaikhu – Ilham Habibie Kalah dari Dedi Mulyadi
Sebelumnya, Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Jabar melaporkan ada 3.500 buruh yang bekerja di industri tektil telah terkena PHK.
Ketua KSPSI Jawa Barat (Jabar), Roy Jinto mengatakan, PHK terjadi karena industri tektil dan garmen mengalami penurunan pemasukan.
Meksi begitu, PHK yang paling besar diperkirakan terjadi di Provinsi Jawa Tengah. Sebab disana jumlah buruh yang terkena PHK lebih banyak. (edt).