Bidiknews.co.id – Pengamat Sosial, Steven Samuel Lee Lahengko meminta masyarakat untuk tidak berspekulasi soal penyebab terjadinya keracunan massal di Desa Sirnagalih Kecamatan Cipongkor dan Desa Cihampelas, Cililin Kabupaten Bandung Barat, pada 23-24 September 2025 kemarin.
Pria yang akrab disapa Bung Sammy ini mengatakan, usai kejadian tersebut banyak isu-isu liar yang menyebut penyebab terjadinya keracunan massal.
“Banyak sekali isu liar yang muncul di media sosial, antara lain terkait nampan dari MBG, menyangkut sterilisasi nampan, dan juga adanya penggunaan minyak babi,”katanya.
Ia memandang, narasi seperti ini menyesatkan dan berpotensi bisa merusak program yang telah dicanangkan pemerintah pusat. Apalagi pihak-pihak terkait saat ini tengah melakukan penyelidikan lebih jauh terkait penyebab terjadinya keracunan massal.
“Saya pikir ini bukan persoalan itu, kan belum ada hasil investigasi yang dilakukan oleh pihak yang berwajib, hasil investigasinya apa dan seperti apa?,”ungkapnya.
Dirinya pun memberikan pandangannya terkait fenomena ini. Ia menilai, insiden tersebut harus menjadi perhatian khusus pemerintah baik pusat maupun daerah.
Ia pun meminta pemerintah dan pihak terkait untuk segera melakukan evaluasi terkait pengelolaan MBG di dapur-dapur SPPG.
“Kasus yang terjadi di Desa Sirnagalih Kecamatan Cipongkor dan Cihampelas Cililin Bandung Barat merupakan peristiwa yang harus jadi perhatian kita semua. Dengan adanya peristiwa ini saya berharap pemerintah melakukan evaluasi ulang tentang proses-proses yang dilaksanakan dan tepat tidaknya dilakukan pembangunan dapur-dapur MBG,”katanya.
Selama ini kata dia, masyarakat banyak yang memandang dampak negatif dari program tersebut akibat sering terjadinya keracunan massal. Hal ini bisa saja dimanfaatkan oleh pihak lain yang tidak setuju dengan program MBG untuk menggoreng isu seolah-olah MBG gagal untuk masyarakat.
“Isu yang beredar di luar seolah-olah MBG ini banyak dampak negatifnya, tapi tidak melihat dampak positif dari MBG tersebut. Menyangkut yang terjadi di KBB ini sesuatu yang perlu dilakukan penyelidikan terhadap dapur penyedia MBG. Bisa saja hal ini juga bentuk kelalaian dari pihak dapur sehat yang mengelola makan bergizi gratis ini atau yang kedua bisa saja adanya upaya untuk memburukan program ini, atau sabotase supaya program ini menjadi ajang celah untuk menjatuhkan pemerintahan saat ini,”tuturnya.