BIDIKNEWS – Pemerintah daerah provinsi Jawa Barat ( Pemdaprov Jabar ) saat ini masih menggodok relokasi anggaran dengan mengalihkan belanja yang tidak penting dan memiliki manfaat untuk masyarakat.
Gebernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan, kebijakan hasil efesiensi anggaran dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mencapai Rp 6 Triliun.
Meski begitu, Dedi memastikan efesiensi ini tidak akan mengorbankan pelayanan publik, efesiensi dilakukan dengan memangkas kegiatan yang tidak produktif seperti perjalanan dinas, studi banding ke luar negeri dan seminar-seminar.
BACA JUGA: Hasil Efesiensi Anggaran Rp 5,6 Triliun Pemdaprov Jabar Bersifat Dinamis
‘’Jadi hasil dari efesiensi ini nantinya akan dipergunakan untuk membangun infrastruktur jalan, sekolah baru, layanan kesehatan, rutilahu, beasiswa dan lainnya,’’ ujar Dedi dalam keterangannya, dikutip, Selasa, (18/03/2025).
Efesiensi Anggaran juga akan dipergunakan untuk penanggulangan bencana, seperti yang terjadi di Kabupaten Bogor, Banjir di Bekasi dan Sukabumi, sumedang, Kabupaten Bandung dan wilayah lainnya di Jawa Barat.
Untuk penanganan bencana ini, realisasi anggaran akan cepat disalurkan, tanpa harus menunggu penetapan APBD perubahan. Sehingga untuk payung hukumnya cukup berdasarka Peraturan Gubernur.
BACA JUGA: Bandung Gercep! Kumpulkan Kepala OPD untuk Tindak Lanjuti Instruksi Presiden
“Jadi kami cukup melakukan pergeseran sesuai dengan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri. Jadi tidak perlu menunggu perubahan (APBD Perubahan.red),” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat, Herman Suryatman mengatakan, sejauh ini pihaknya terus intens melakukan pembahasan relokasi anggaran.
Menurutnya, pembahasan dilakukan bersama Tim Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ( TAPD ) maupun DPRD Jabar. Untuk anggaran yang tidak bisa digeser akan dialokasikan pada APBD Perubahan.