BIDIKNEWS – Penjualan sektor otomotif kendaraan mobil dan motor saat ini mengalami penurunan signifikan. Tercatat, penjualan mobil wholesales turun sebesar 16,2 persen. Sedangkan sektor ritel turun 11,9 persen secara year on year (yoy) per September 2024.
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengakui, untuk penjualan kendaraan saat ini sedang terjadi penurunan yang lumayan tajam.
Menurutnya, sebelumnnya penjualan mobil dan motor sempat jadi pionir dengan penjulan kredit mencapai 60 persen dari porsi penyaluran secara keseluruhan.
Akan tetapi, sampai dengan September 2024 lalu, penjulan terus tergerus menjadi Rp 50 persen. Sehingga banyak perusahaan pembiayaan yang beralih ke pembiayaan refinancing.
“Karena perusahaan pembiayaan pelaku usaha sudah menemukan potensi untuk bergeser ke pembiayaan refinancing,’’ ujar Suwandi dalam keterangannnya, Kamis, (15/11/2024).
Untuk pembiayaan ini, perusahaan diperbolehkan memberikan dana sampai dengan Rp 500 juta. Tentunya dengan memberikan jaminan seperti Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) atau serifikat rumnah dan tanah dan lainya.
Menurutnya, pembiyaan ini biasanya digunakan masyarakat untuk kebutuhan produktif seperti modal kerja untuk kegiatan usaha UMKM.
Saat ini untuk pemberian kredit untuk modal kerja tubuh lebih dari 10 persen
Langkah ini terbukti memiliki dampak signifikan terhadap perusahaan pembiyaan yang semula mengandalkan penjualan kredit otomotif.