BIDIKNEWS – Makanan Surabi yang sampai saat ini masih mudah ditemui, ternyata memiliki usia yang sangat lama. Bahkan sejak zaman kerajaan makanan tradisonal asli Indonesia ini sudah ada.
Sejak zaman kerajaan kerajaan-kerajaan nusantara, makana surabi dipercaya sudah ada. Terutama dikerajaan Sunda dan Mataram yang banyak digemari.
BACA JUGA: 10 Uang Kuno Antik yang Diburu Kolektor, Harga Capai Miliaran!
Dulu Surabi merupakan makanan rakyat. Selain itu, makanan ini juga sering disajikan untuk sajian upacara adat budaya dan keagamaan.
Sejarah Makanan Surabi
Surabi, jajanan tradisional Indonesia yang memiliki sejarah panjang, terus mengalami perkembangan dan inovasi dari masa ke masa.
Meskipun ada perbedaan nama antara surabi (Sunda) dan serabi (Jawa), keduanya merupakan jenis makanan sama. Variasi rasa dan cara penyajian pun berbeda-beda di tiap daerah.
BACA JUGA: Kisah Dua Ulama Besar yang Bersahabat Menimba Ilmu
Makanan ini sudah dikenal sejak zaman Kerajaan Mataram dan disebut dalam serat Centhini, yang ditulis pada 1814-1823.
Serabi memiliki beragam variasi di berbagai daerah, seperti Serabi Solo dengan tekstur lembut, Serabi Bandung dengan topping modern, dan Surabi Sunda dengan bentuk yang lebih padat. ..
Ditatar sunda, makanan ini disebut surabi. Saat ini makanan ini sudah menjadi jajanan pasar yang masih banyak digemari oleh mayarakat dengan harga yang sangat murah.
Surabi Bandung
Di Kota Bandung perkembangan makanan Surabi sudah banyak dimodifikasi. Dulu disajikan sangat sederhana. Adonan berasal dari tepung beras yang dicampur dengan santan kelapa.
Salah satu yang unik dari cara penyajiannya adalah dibakar didalam wadah yang terbuat dari tanah liat.