BIDIKNEWS – Aroma orang dekat dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mewarnai pelantikan pejabat esselon II yang berlangsung di Kabupaten Subang.
Beberapa pejabat esselon II yang menduduki jabatan kepala dinas strategis di isi oleh nama-nama yang kabarnya dekat dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Kabar ini menjadikan pengelolaan manejemen ASN tingkat Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) kontroversial. Sebab, masalah ini bertolak belakang dengan pernyataan Dedi Mulyadi yang menyatakan tidak akan mengangkat tim khusus.
Empat Kepala dinas yang berasal dari Purwakarta mendapat kursi jabatan di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang memiliki fungsi strategis dan anggaran jumbo.
BACA JUGA: Polri Lakukan Mutasi dan rotasi, Jabatan Kapolres Bandung Digeser
Empat ASN ini menjabat melalui proses mutasi JPT antar instasi yang katanya sudah menempuh prosedur dan mengikuti tes uji kompetensi dan telah disetujui oleh BKN.
Akan tetapi, dibalik itu berhembus kabar bahwa empat jabatan diduga merupakan titipan orang dekat yang tak lain merupakan loyalis dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Berdasarkan hasil penulusan informasi dari Komunitas Aliansi Wartawan Investigatif (Kawani) 4 dari lima pejabat yang dilantik merupakan orang dekat Dedi Mulyadi semasa menjabat sebagai Bupati Purwakarta..
Mereka adalah, Dr. Purwanto, M.Pd., S.Pd yang dlunya menjabat Kepala Dinas Pendidikan Purwakarta menempati posisi kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat.
Selain itu ada nama Agung Wahyudi, ST, MT, MM menduduki posisi Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR). Agung sebelumnnya menjabat dinas Perkim di Purwakarta.
BACA JUGA: PR Besar Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan
Dr, Deni Darmawan merupaka Kepala Dinas Kesehatan Purwakarta dan dilantik untuk menempati posisi barunya menjadi Direktur RSUD Al Ihsan.
Jabatan paling strategis di Bapenda Jabar ditempati oleh Asep Supriatna, SIP, SAN, MM dimana sebelumnya menduduki posisi Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Purwakarta.
Keempat orang dekat Dedi Mulyadi tersebut menduduki jabatan startegis dengan porsi anggaran di tiap dinas mencapai triliunan rupiah.